Thursday, September 20, 2012

~ 'pemilik kata terakhir' ~





... di luar masih menitis renai , entah mengapa enggan berhenti .
dingin angin terasa begitu kuat menampar raut wajah seorang tua , yang masih terjaga.
asyik dia merenung dalam kelam malam , berkata-kata sendiri dalam hati nya.
 , segala nya bagai mimpi.

wajah-wajah yang melintas di mata  , satu demi satu mengharu hati.
runtun kalbu nya bila dia mula terbayang detik-detik silam .
selama ini segala nya di simpan kan dalam diam.
tidak seorang tahu apa yang berlaku sepanjang laluan yang di tempuhi nya.
dia pernah jatuh , rebah tersungkur namun bangkit kembali dengan payah 
kerana keinginannya untuk terus berdiri ... dia tak peduli calar balar yang memedih.
tak hirau kan hiruk pikuk yang memekak kan pendengaran nya.

di hati nya hanya ada keteguhan , 
keinginan yang harus di capai sejak sekian lama.
impian nya belum terpenuh walau bertahun dia meminta dalam senyap tanpa suara.
telah menimbun menjadi gunung harapan yang di tanggung.
dia masih belum bisa bernafas dengan lega.

... terngiang di telinga nya ... , ' lepas ni kalau apa-apa terjadi , kau terima saja lah ...'
lantas berderai  sekeping hati ,  seiring airmata yang tak dapat di seka lagi.
tika itu dia sudah tidak mampu tersenyum manis pada  'pemilik kata terakhir' ... hiba lara tak terhingga.

bermula detik itu , dia tunduk akur pada ketetapan.
dia harus berjuang bersendirian ... untuk terus sampai keakhir satu titik noktah , tanpa ada tanya , tanpa ada bantah !

malam itu dia berlagu sendu menyeka darah yang enggan berhenti mengalir dari bibir  'pemilik kata terakhir' ... terlalu  payah melepas kan nya  pergi dari sisi diri ...


aslinahali
21092012























Dzikir Penenang Hati

Ya Latif Ya Latif Ya Latif dzikir lah banyak-banyak semampu mu , sekuat mu , semahu mu . jika kau sedang gundah gulana dzikir ...