Saturday, September 26, 2015
sudah tertulis ... Berkorban lah !
untuk sebuah kehidupan
kita akan menghadapi berbagai ujian
kadang waktu kita berteman dalam riang
ada waktu berseorang
haruskah terhenti sebuah perjalanan
hanya kerana keseorangan?
bagi ku , enam tahun berseorangan berjuang bukan hal yang boleh dianggap ringan.
banyak hal telah berlaku yang ramai tidak tahu.
haruskah aku menceritakan satu persatu ?
semua nya tidak akan aku adu kan pada sebarangan orang.
kebanyakan nya aku simpan sendirian.
bukan aku tak punya ramai kawan , namun aku sebetulnya seorang yang *perahsia.
ramai kawan bukan berarti aku senang untuk menceritakan hal-hal sulit tentang kehidupan ini.
pada zahir nya , kawan-kawan akan melihat aku tersenyum gembira namun bila bersendirian di rumah atau pun di mana saja susah untuk melihat senyuman di wajah ku.
sehinggakan ada yang takut untuk menegur sapa dan menganggap aku seorang yang sombong.
namun bila di kedai tempat aku mencari makan , senyuman dan ketawa akan kedengaran.
aku harus menjadi peramah di mata pelanggan-pelanggan.
jika aku tidak ramah dan mesra dengan senyuman siapa yang akan singgah ?
pasti tak akan ada yang lalu nak makan di kedai .
dah tuan punya kedai muka masam mencuka , siapa yang suka ?
jadi , tidak hairan jika ada yang terperasan bahawa aku mempunyai dua sifat yang berbeza.
di kedai kelihatan riang gembira namun tidak sebegitu bila di tempat lain.
aku senang bercerita di sini , di ruangan yang aku ciptakan untuk tatapan insan-insan yang tersayang , suami , anak-anak , adik beradik dan semua rakan-rakan yang senang melayari nya.
dan jika kelak aku sudah pergi untuk *berpulang kepangkuan Ilahi Rabbi , aku pasti ruang senyap ini akan tetap di lawati .
hidup ini sebetul nya begitu singkat , sangat singkat dan aku harus tahu bagaimana untuk memanafaatkan masa yang ada .
setiap kata yang aku taipkan disini ada makna nya dan bagi yang mahu memaknai nya aku ucapkan terima kasih tidak terhingga.
aku menulis bukan untuk menjadi terkenal dan ternama , sebab aku menulis hanya seperti menulis diary harian dan itu pun aku selalu culas.
dan di waktu masih ada lagi hari raya haji atau hari raya korban ini aku mengambil kesempatan mengucapkan selamat hari raya korban , mohon maaf zahir dan batin .
berkorban lah apa pun asal jangan sampai diri sendiri yang terkorban.
jangan ikut hati yang seolah-olah telah mati ,
tetapi ikut lah hati yang ada mata bersama nya .
#Jane ... pandang lah dengan mata hati , maka kita akan mengerti apa yang di beri oleh Ilahi Rabbi.
Dzikir Penenang Hati
Ya Latif Ya Latif Ya Latif dzikir lah banyak-banyak semampu mu , sekuat mu , semahu mu . jika kau sedang gundah gulana dzikir ...
-
a Sedang kan pantai lagi berubah , ini pula manusia yang hati nya di pegang oleh Allah SWT. aku tetap bersabar dan berdoa semoga suatu...
-
sabtu lepas , aku kembali ke Sekolah Menengah Tunku Ampuan Durah . lima tahun aku belajar di sana , terlalu banyak kenangan pahit manis...
-
meredah hujan malam berseorangan lencun kebasahan menggelatuk kesejukan entah kan bila menanti reda aslinahali 21111...