Tuesday, October 27, 2015

Biar masa menentukan . (2)






selama hampir dua belas tahun kita tidak menyapa antara satu sama lain namun di dalam hati ku masih teringat kan mu.
mana kan aku terlupa , kita pernah makan sepinggan tidur sebantal sewaktu remaja dulu.
engkau akhirnya berkahwin setelah di pertemukan jodoh oleh Allah SWT.

biar begitu lama kita hanya memandang dari jauh , mengikuti perkembangan masing-masing melalui teman-teman lain , dan aku tahu waktu itu kau sudah bahagia dengan suami mu.

aku pun bahagia dengan keluarga kecilku, di kurnia kan seorang anak lelaki yang montel dan bijak.
dan pernah di satu waktu aku kembali ke rumah mak ,  kebetulan kau lalu di situ untuk menghantar anak perempuan mu yang baru saja berusia beberapa bulan untuk kerumah kakak mu.
aku memandang dengan hati yang teringin untuk menegur sapa namun Allah tidak mengizinkan nya.

begitu lah kita , apakah aku yang sombong atau pun kau yang sengaja tidak memandang kearah ku ?
hari demi hari berlalu , sehingga memakan tahun lama nya... kita seperti bermusuhan walhal orang lain yang punya angkara tapi kita menjadi mangsa.

namun kuasa Allah siapa menduga ???
petang itu ... ketika aku memandu kereta kerumah mak , terlihat di rumah mu ramai orang sedang berkumpul dan ada yang menangis .
aku memberhentikan kereta , beranikan hati untuk singgah menjengguk keadaan apakah yang sedang berlaku.
bertanya aku pada salah seorang ahli keluarga mu , alangkah terkejut nya , mak kau sudah kembali kerahmatullah ... Innalillahi wainnailahi rojiun.
segera aku mencari dimana kah kau saat itu , dan terlihat kau sedang duduk termenung sambil menangis.

" Assalamualaikum ,.."
 sapa ku pada mu.
terkejut dan tergamam kau saat terpandang aku...lalu berdiri menyahut salam dan terus memeluk ku sambil menangis teresak-esak.

" Mak aku dah tak ada ... dia dah  pergi ...aku dah tak ada mak lagi ... "

" Sabar lah ... redha kan lah  dia , doa kan dia ..."

aku tak dapat meneruskan kata-kata lagi , satu demi satu kenangan waktu kecil sehingga remaja , membesar bersama-sama , bahagia , suka duka ...semua muncul kembali di ingatan ku.

Itu lah kita sebenar nya , kadang waktu kemarahan atau kebencian tak berpunca , mendengar fitnah dunia kita sengsara , merana di jiwa.

Namun aku bersyukur , kebencian tidak kemana sudah nya.
akhir nya Allah mengizinkan kebenaran itu menang mengalah kan fitnah durjana.
Sabar telah mengajar aku sejak lama dan ternyata bersabar dalam banyak hal yang tidak kita suka telah berjaya menenangkan kita .


#Jane ... dalam doa ku ada kamu , selalu ada ...



terima kasih Mohd Izad Emir Abdul Rashid ... untuk foto hiasan yang cantik ini.











Dzikir Penenang Hati

Ya Latif Ya Latif Ya Latif dzikir lah banyak-banyak semampu mu , sekuat mu , semahu mu . jika kau sedang gundah gulana dzikir ...