Thursday, November 5, 2015

Rumah Kosong Di Hujung Kampung ...




Lewat tahun 90an drama-drama Korea memang *berhantu .
ketika itu usia aku pun sudah melewati 40an namun aku pun sama dengan anak-anak , 
setiap hari akan menunggu di depan tv untuk menonton drama bersiri.
anak-anak suka , aku ikut suka ... dengan hero yang handsome dan heroin yang cantik , 
di tambah dengan jalan cerita yang menarik , 
pemandangan juga indah maka drama Korea mendapat tempat pertama di hati kami sekeluarga ketika itu.

Ketika itu juga lah aku tertawan dengan kereta-kereta model dari Korea.
aku pasang niat dalam hati , nak beli kereta model Korea.
begitu kuat pengaruh nya Korea di hati aku !
hehehe ... tapi yang untung nya dapat juga walaupun kereta model Korea yang di buat di Malaysia !

Semua itu sudah lama berlalu , kegembiraan hidup bersama anak-anak yang sedang membesar .
aku bersyukur kehadrat Allah sebab menganugerah kan aku sebuah keluarga yang sederhana , bahagia yang seadanya , dan aku tidak pernah meminta lebih dari apa yang telah Allah kurnia kan.
bagi ku , sekira nya saat itu boleh aku putarkan dan kembali bersama dengan anak-anak yang sedang meningkat usia remaja , akan aku putar kan waktu semula !

Tapi , mana mungkin kita memutar kan masa ?
Hidup kena terus hidup , selagi Allah belum memanggil kita untuk berpulang kepangkuanNya.
Selagi denyut nadi masih belum berhenti , selagi kita masih menghirup udara untuk terus bernafas , kita akan menjalani kehidupan ini biar pun sebetul nya kita sudah terlalu letih dan jika mati itu sebahagian dari doa yang diizinkan , aku yakin pasti ramai yang berdoa untuk Allah mencabut nyawa masing-masing !

Sebetul nya , hidup memang keras , hanya hati yang mampu bertahan dan semakin di uji dengan dugaan sebenar nya ianya semakin mendewasakan.

Kini , anak-anak sudah dewasa , mereka berada jauh dari pandangan mata , dan banyak  rumah kosong di hujung kampung .
Yang tinggal hanya orang tua yang sudah tidak mahu kemana-mana , menanti masa untuk pergi bertemu Ilahi Rabbi.

#Jane ... hidup bukan semata-mata untuk tertawa bahagia , kadang-kadang manusia di duga untuk berduka .













Dzikir Penenang Hati

Ya Latif Ya Latif Ya Latif dzikir lah banyak-banyak semampu mu , sekuat mu , semahu mu . jika kau sedang gundah gulana dzikir ...