sayup-sayup suara itu
mengejut kan aku dari lena
ku amati....
lama ia di situ
tiada henti ia
berbunyi terus
seperti berlagu sayu...
kini,
semakin lemah ia
namun masih tidak berhenti...
si burung tukang,
tiadakah terasa lelah ?
masih gigih
berbunyi dan terus berbunyi
seakan menyatakan ....
aku tidak akan berhenti
selagi belum terbit mentari.....
aslinahali 12.22 a.m
18.5.2010
sajak ini sangat bermakna buat diri ku. kerana aku merasakan " burung tukang" itu ibarat diri aku sendiri. bekerja dan terus bekerja. belajar dan ingin terus belajar. walau pun usia ku sudah hampir lima puluhan namun aku tak pernah jemu untuk belajar sesuatu yang baru. Nabi Muhammad S.A.W pun menyarankan umat nya untuk menuntut ilmu walau pun sampai kenegeri China....
aku tetap aku...meski pun aku kini sudah penat, namun semangat masih kuat. kadang2 anak aku Nadia sakit hati nak ajar aku...aku tak kisah. sampai dia kata "mama, orang tak boleh lah jadi cikgu...pening kepala orang la....orang cepat naik tension la..."
aku gelak je..."tak pe "dek"....nanti kalau mama dah pandai, kau tak payah pening2 kepala lagi la....."
macam tu lah perangai aku, selagi aku tak dapat buat sesuatu yang aku nak buat....aku tak kan mengalah dengan cepat.
aku akan buat selagi belum dapat.