siang tadi
aku lewati tanahmu
di situ berdebu
ada busuk terhidu
sungguh aku bersyukur
di sini
di tanah ku ini
masih sama
bunga-bunga ku
mekar menawan
tanahku terbau haruman
~ bau harum sundal malam ~
di sini
bagai kemaren
dingin angin
menyepuh wajah
harum bau sundal malam
masih menyapa
di laman tika begini
~ tanah ku masih sama ~
tika lena mu
aku hadir
lewat dinihari
embun mula menitis
semilir angin membelai
harum sundal malam
menebar maya
mekar di persada
ku hirup wangi mu
yang tak sehangat lantana...
~ tanah ku harum berbau ~
telah aku terima
isyarat nya
terbentang rahsia malam
membongkar raga
yang tersimpan selaksa rasa
tersembunyi
melarut jiwa
dalam makna...
~ larutkan rasa tak mengenal batas asa ~
isyarat nya
terbentang rahsia malam
membongkar raga
yang tersimpan selaksa rasa
tersembunyi
melarut jiwa
dalam makna...
~ larutkan rasa tak mengenal batas asa ~
malam bukan asing di sini
masih bagai selalu
angin lembut bertiup
suara si burung tukang
terdengar sayup-sayup
gemersik sang cengkerik
ratip yang tak berhenti
bagai membawa isyarat
pada jiwa yang tebal karat...
demi Allah
yang telah menciptakan
langit dan bumi
dan sekelian isi alam Nya,
bersaksi kan malam
dengan bulan separuh
di langit kelabu
percaya lah
tiada satu apa pun
yang berubah
tanpa izinNya jua
tetap teguh rasa ku
kerana aku tahu
begitu juga rasa mu...
~ tanah ini masih bagai selalu ~
andai esok
tiada lagi aku di sini
tanah ini kan tetap begini
basah dan lembap
sepanjang malam
semerbak mewangi
sundal malam
akan tetap kau cium
segar mengharum ~