Saturday, March 25, 2017

ALANG ...












tanggal 24.01.2009 , tarikh yang tak pernah aku lupa kan .
setiap hari , setiap usai solat ,  doa ku untuk nya tetap ada .
nama nya tak pernah hilang walau sehari.
Abdul Rashid Abdul Rahman , satu nama yang indah , yang pernah bertahkta di hati sejak lama .
dia pengubat duka lara ku , dia guru ku , dia suami ku yang pertama.

petang itu , di wad kecemasan hospital KPJ , aku mengusap dada nya dan berkata perlahan , 
" Alang , kalau lepas ni doktor nak bedah , As sign ya ? "
dia tersenyum sambil mengangguk kan kepala .
tiba-tiba dia  memeluk ku  dan saat itu lah hembusan nafas nya yang terakhir terdengar kuat .
ALLAHU AKBAR  !
Alang pergi saat dia sedang memeluk ku ...


dia telah lama pergi namun tidak pernah dalam sehari aku melupa kan nya .
kata seorang sahabat baik ku Aisyah , 
" As , redha kan dia , As kena teruskan hidup . Jangan terlalu mengingati yang telah tiada. "
tapi aku kata pada Aisyah , 
" As hidup dengan kenangan bersama nya , dengan kenangan itu As hidup Aisyah "


bukan berarti aku tidak redha , telah lama aku redha , 
saat tanah merah itu aku genggam , aku berjanji di dalam hati , tak akan lagi aku menangisi perjalanan nya.
tapi kenangan memang tak mudah hilang dan terhapus.
25 tahun hidup bersama , suka duka , pahit manis , masam kelat semua rasa ada.
ALLAH temukan kami , 
kemudian ALLAH pisah kan kami dengan cara yang tak pernah terduga.
seolah-olah ALLAH menyentap kebahagiaan kami.
saat sedang berkasih sayang dia tiba-tiba hilang.
bagaimana aku harus meneruskan hidup ???


namun ALLAH Maha Mengasihi , 
DIA jadikan aku seorang yang kuat dalam susah payah menempuh kehidupan ini.
berjuang seorang , tiada yang membantu , 
aku meneruskan perniagaan sendiri dan perniagaan arwah suami 
sampai lah aku betul-betul sudah tak berdaya .
aku pernah berjanji dengan nya , 
sampai usia ku 50 tahun aku akan berhenti berniaga 
dan aku mahu menunaikan umrah bersama , 
itu semua perancangan kami.
namun ALLAH punya perancangan yang lebih hebat .
semua nya tak pernah terfikir oleh manusia.

sudah lah , untuk apa aku meneruskan cerita sedih ini ???
aku harus tabah , berani menghadapi jalan yang berliku di depan .
ALLAH telah membuka kan jalan dan aku hanya meneruskan perjalanan.
tak pernah aku membantah kehendak Tuhan, apa lagi menolak ketentuan.
ini takdir ku , ini hidup ku .
dari tiada aku ada , dan akan kembali tiada kelaknya.

SUBHANALLAH WABIHAMDIHI SUBHANALLAH HILAZZIM
ASTAGHFIRULLAH 






Dzikir Penenang Hati

Ya Latif Ya Latif Ya Latif dzikir lah banyak-banyak semampu mu , sekuat mu , semahu mu . jika kau sedang gundah gulana dzikir ...