Friday, November 23, 2012

~ berbagi rasa ... mereda jiwa ...







 ... entah mengapa , sejak selepas solat maghrib , airmata Jane enggan berhenti menitis , terlalu sebak menahan perasaan , bukan tidak mencuba untuk melupa kan seketika 'luka' yang memerih jiwanya ,  namun dia gagal untuk membalut segala rasa yang menyesak dada.

segala yang berlaku sekarang ini , sebetul nya satu ujian Allah yang amat berat untuk  ditanggung sendirian.
dia perlu kan seseorang untuk mendengar luahan rasa , untuk membantu nya yang hampir lumpuh , lelah dalam pencarian yang begitu menekan.

setelah selesai solat isyak , Jane berbaring di sofa , sambil fikirannya ligat berputar , apa yang harus dia  lakukan lagi untuk kehidupan sekarang dan akan datang.
entah bila dia terlelap , tahu-tahu sudah tersedar semula ,  jam ketika itu sudah menunjukkan pukul sebelas setengah malam.
perut terasa pedih , sedang kan biasa nya dia jarang lapar bila sudah makan di waktu petang.

berkali-kali Jane menalipon Sarah, 
malang nya hampa ,  tak berjawap.

akhir nya , di biar kan saja ,  sambil mendengar lagu-lagu kegemarannya , Jane masih tak dapat menahan tangisan.
aahhh ... akhir nya dia membuat keputusan , capai kunci kereta lalu memandu sendirian , menyusuri lorong-lorong sunyi ...jam waktu itu sudah menunjukkan pukul satu pagi , tapi dia tak peduli.

sudah lama dia tak membuat kerja 'gila' memandu sendirian tengah malam buta.
Jane memang tak boleh sedih , sedih saja mula lah dia nak cepat-cepat hilang kan rasa sedih itu dari berlama-lama membenam dalam lubuk hatinya.

entah mengapa , dia  tidak memandu laju seperti biasa ... bagai kan tak terpijak pedal minyak kereta ...sementara airmatanya tak berhenti menitis.
apa lah yang disedih kan sangat , dia sendiri keliru ... bukan nya dia tak biasa tinggal berseorangan , malah hampir empat tahun sudah hidup  'bersendirian'.

akhir nya Jane sampai ke tempat Sarah, terlihat kelibat dari jauh , Sarah sedang mengangkat sekarung beg plastik hitam .
Jane memanggil nya dari dalam kereta , 

" dah tutup ke u ?

" dah , u nak makan ker ? 
come lah , ada lagi ni, i dah panas kan , tunggu u tak datang-datang ..."

balas Sarah , sambil menjinjit plastik hitam menuju tong sampah besar di tepi jalan.

Jane turun dari kereta , berjalan pantas mengikuti Sarah dari belakang.

" kenapa u lambat malam ni ?
u ok ker ?

" no ... i'm not ok  , 
i called u banyak kali tak jawap , 
i ingat nak sambung tidur tapi tak boleh lena.
so , i sengaja keluar , kalau u tak ada tadi , nasib lah ...i balik lah rumah. "

Jane membalas pertanyaan Sarah, sambil mengesat sisa-sisa airmata.

" why u look so sad tonight ?
tengok , mata u merah , dah sembab , what's wrong ?
tell me , if i can help ..."

" i tak tau lah , macam-macam hal buat i sesak , 
i rasa nak lari saja , but i can't... this is my fate , i have to face it ..."

" jom , lauk-lauk baru saja i masuk kan dalam fridge , u makan lah .
nak air apa ? 
i buat kan ?

" tak apa lah , just give me air suam.
tak nak susah kan u ..."
sambil Jane mencapai pinggan dan mengisi sedikit nasi untuk makan.
ada sedikit rendang daging dan hati ayam di goreng berlada , sebelah telor masin ... Jane makan berteman kan Sarah yang setia menjadi pendengar cerita nya sejak sekian lama.

lama betul dia nak menghabis kan nasi yang sedikit itu , namun dia paksa kan juga untuk makan kerana bimbang akan gastrik yang selalu menyerang.
habis juga akhir nya sambil mereka berdua bercerita.
entah apa yang di kata oleh orang-orang sekeliling yang memerhati kan mereka berdua ...
Jane tak peduli , dia sudah biasa dengan mata liar yang busuk memandang nya.

Sarah membuka sebiji buah durian pula selepas itu.
mereka makan dan terus juga bercerita , lepas satu , satu yang terungkit.

" u know , i tak boleh tahan lagi dah sekarang.
i perlu keluar dari sini , mula kan hidup baru.
semak lah jiwa kalau masih duduk di sini ..."
tiba-tiba Jane menyuarakan hasrat hati nya sekali lagi pada Sarah.

" u nak pergi mana lagi  , your life dah ok kat sini , 
cuma u yang tak mahu usaha lebih.
kalau u pergi mana sekali pun , 
u ingat u boleh lari dari semua problems ?
kejap u kata u dah terima takdir , kejap u kata u nak lari , 
mana satu yang betul nya dalam hati u , 
i tak suka nak dengar all this nonsense lah.

u know , i dah lama rasa apa yang u rasa sekarang.
i dah lalui semua nya , but now u see , i ok lah , 
tak lah teruk sangat even my hubby yang sekarang punya perangai tak serupa orang lain.
selagi dia tak dapat duit dari i , mundar mandir dalam kedai, 
menolong tidak , tau nak saja.
sedang kan gaji dia ada , duit rokok pun masih nak minta dari i.
gaji dia entah dia buat apa pun i tak tahu , habis pergi joli beli nombor ekor.
dulu pergi dangdut , bagi betina kat sana.
pun i masih bertahan , u tak hadap semua macam yang  i kena.
apa lagi u nak fikir kan dan susah hati ?
kalau u duduk di tempat i, u tahan tak ?

panjang lebar Sarah membebel menasihati Jane , 
namun Jane tidak pernah tersinggung walau apa pun yang di kata kan Sarah kepada nya. 
mereka sudah seperti saudara kandung , pahit manis selalu di kongsi bersama.
kalau Sarah susah hati , Jane pula lah yang akan menenang kan dan menyejukkan hati nya.
ibarat aur dengan tebing , mereka saling paut memaut.
memang ada orang lain yang cemburu kan 'keakraban kedua-dua nya , 
namun belum pernah sekali pun antara mereka berdua termakan hasutan orang.

setelah puas berbagi rasa , Jane meninggal kan Sarah yang masih belum mahu pulang.
dia memandang langit sambil berkata , 

" kalau hidup i tak tertulis begini , 
mana mungkin i dapat keluar sendirian , 
menikmati keindahan bulan , 
mengira bintang di langit bersama u ... kan ?

dan u pun , kalau hubby u seorang yang tegas, 
tak kan u dapat pergi kemana-mana sendirian.
u can go to US for one year without him, 
pergi umrah dengan izin nya ,
balik Singapore lama-lama , dia pun tak pernah marah kan u ...
so , kita bersyukur lah kan ?

Sarah tersenyum , mereka berdua  kemudian nya tertawa kecil ,
dan seperti biasa sebelum berpisah , 
Jane bersalaman , mencium tangan dan pipi Sarah sambil berpelukan.

Alangkah indah nya sebuah 'ikatan' ... saling berbagi rasa untuk mereda jiwa ...


aslinahali
4.40 a.m
24112012


Dzikir Penenang Hati

Ya Latif Ya Latif Ya Latif dzikir lah banyak-banyak semampu mu , sekuat mu , semahu mu . jika kau sedang gundah gulana dzikir ...